Membangun Desa dari Meja Musyawarah: Semangat Baru BPD se-Kecamatan Maniis
Membangun Desa dari Meja Musyawarah: Semangat Baru BPD se-Kecamatan Maniis
Maniis/Purwakarta – MK, -
Di sebuah pagi yang teduh di Balai Desa Citamiang, Ahad (16/11/2025), puluhan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari seluruh penjuru Kecamatan Maniis berkumpul dengan satu tujuan: belajar, memahami, dan memperkuat peran mereka sebagai wakil masyarakat desa.
Pelatihan yang bertajuk Bintek Peningkatan Kapasitas BPD se-Kecamatan Maniis itu bukan sekadar agenda rutin tahunan. Bagi sebagian peserta, kegiatan ini menjadi ruang untuk mengoreksi arah, memperluas wawasan, dan memantapkan kembali komitmen mereka dalam mengawal kebijakan desa.
Ruang Belajar Sekaligus Ruang Kolaborasi
Kegiatan dibuka oleh Agus Komarudin, S.Pd, Ketua PAC ABPEDNAS Kecamatan Maniis. Ia menuturkan bahwa peran BPD semakin penting di era transparansi dan akuntabilitas desa.
“BPD dan pemerintah desa harus berjalan beriringan, bukan saling menunggu,” ujarnya, mengawali sesi pelatihan.
Di antara kursi-kursi yang ditata rapi, hadir pula sejumlah tokoh daerah seperti Ketua DPC ABPEDNAS Kabupaten Purwakarta, Robiansyah Pratama, ST, dan Kepala DPMD Kabupaten Purwakarta, Rustaman Arifin, S.H., K.P., M.M.. Kehadiran mereka memberi energi tambahan bagi para peserta yang ingin menyegarkan kembali pemahaman mengenai tata kelola desa.
Pelatihan yang Menggugah Cara Pandang
Materi inti disampaikan oleh Wiwin Suherwin dari DPMD Purwakarta. Dengan gaya penyampaian yang lugas, ia mengajak peserta untuk memahami kembali tugas, fungsi, serta wewenang BPD dalam struktur pemerintahan desa.
Bagi banyak peserta, sesi ini menjadi pencerahan. Ada yang mencatat setiap poin dengan serius, ada pula yang berdiskusi dengan sesama anggota BPD dari desa lain. Semuanya tampak menyadari satu hal: bahwa peran mereka bukan hanya simbol demokrasi desa, melainkan motor pengawas kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan warga.
Dorongan untuk Lebih Progresif
Ketua DPC ABPEDNAS, Robiansyah Pratama, dalam sambutannya menegaskan bahwa BPD harus bergerak lebih progresif.
“Semoga setelah pelatihan ini, BPD se-Maniis semakin percaya diri bersinergi dengan pemerintah desa, dan lebih berani mengawal kebijakan untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Baginya, keberanian BPD dalam menyuarakan aspirasi warga adalah kunci terwujudnya desa yang partisipatif dan transparan.
Hadirnya Para Kepala Desa: Simbol Kebersamaan
Suasana pelatihan semakin hangat dengan hadirnya sejumlah kepala desa dari Kecamatan Maniis. Di antaranya:
1. Ence Suryana – Kades Citamiang
2. Nandan Sukandar, S.Pd – Kades Ciramahilir
3. H. Zenal Arifin – Kades Cijati
4. Endang Fazar – Kades Gunung Karung
5. Sunardi – Kades Tegaldatar
6. H. Encang Supyani – Kades Sinargalih
7. Abduloh – Kades Sukamukti
8. Nendang, S.Pd – Kades Pasirjambu
Kehadiran mereka menjadi simbol bahwa pembangunan desa bukan hanya tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama.
Pesan Penutup yang Menginspirasi
Dalam penutupan kegiatan, Kadis DPMD Purwakarta, Rustaman Arifin, memberikan pesan yang menegaskan kembali pentingnya harmonisasi pemerintahan desa.
“Jangan berjalan sendiri-sendiri. BPD dan pemerintah desa harus saling menguatkan, karena desa tidak bisa maju tanpa kebersamaan,” tuturnya.
Kalimat itu seolah menjadi benang merah dari keseluruhan kegiatan hari itu.
Membangun Desa Lewat Dialog
Di tengah tantangan pembangunan desa masa kini, pelatihan seperti ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar sering lahir dari ruang diskusi kecil. Melalui sinergi BPD dan pemerintah desa, harapan untuk menciptakan desa yang lebih transparan, akuntabel, dan berpihak kepada masyarakat—pelan namun pasti—mulai terlihat jalannya.***
A. Mugian
Komentar
Posting Komentar